[Bahasa Indonesia] Emban Gyoza (Pangsit Goreng) di Fukushima

Makanan khas Fukushima ada macam-macam. Salah satunya adalah Gyoza Disk, atau Emban Gyoza. Mengapa disebut demikian? Karena gyoza (pangsit goreng) ditatakan seperti dalam bentuk disk yang bunder.


Di dalam foto di atas, ada 20 biji Gyoza. Gyoza ini diisi daging (babi), sayuran dan bawang putih. Di kota Fukushima, ada sekitar 15 rumah makan yang menyajikan Emban Gyoza ini.

Emban Gyoza ini berasal dari orang Jepang yang pulang dari Mancuria, Tingkok utara, setelah Perang Dunia Dua. Rumah makan Gyoza pertama dimulai oleh Ibu (alm) Katsue Kanno, yang pulang dari sana, pada tahun 1953.

Pada waktu berada di Mancuria, Ibu Katsue belajar cara pembuatan pangsit di sana. Di Mancuria, umumnya sui kiau atau pangsit rebus. Namun, sesudah kembali ke Fukushima, Ibu Katsue mencoba bikin pangsit goreng dengan wajan.

Pada tahun 2003, Fukushima Gyoza no Kai, atau Asosiasi Resto Gyoza di Fukushima, terbentuk untuk mengenalkan Fukushima sebagai kota gyoza. Pernah menyelenggarakan Expo Gyoza Fukushima pada tahun 2012.

Rumah makan gyoza yang terkenal di Fukushima, misalnya, termasuk "Terui", "Yamame", dan "Mampuku". Di stasiun Fukushima ada cabangnya Terui. 

Photo diatas adalah Emban Gyoza di "Yamame". Ini pada Agustus 2015, danwaktu itu kami makan gyoza bersama minum bir bersama sahabat saya pada waktu SMA.

Sebenarnya, selain Fukushima, ada Utsunomiya (ibukota prefektur Tochigi) yang terkenal sebagai kota gyoza. Fukushima senang bersaing dengan Utsunomiya untuk mendapat posisi kota gyoza yang peling terkenal di Jepang.

Comments

Popular Posts