[Bahasa Indonesia] Sungai Abukuma di Kota Fukushima

Hari ini cuaca Fukushima cerah tetapi angin masih kencang dari arah Barat Laut. Seperti fenomena musim dingin meski sudah bulan Juni, sudah awal musim panas. Suhu udara hanya tidak sampai 20 derajat celsius.

Biasanya saya keliling kota Fukushima pakai sepeda. Sepeda ini disebut mama-chari, artinya sepeda untuk Ibu-Ibu. Bentuknya sama dengan sepeda Jepang yang terlihat di Indonesia, ada keranjang di bagian depan. Karena kota bagian lama di Fukushima tidak luas, maka cukup keliling dengan sepeda.

Tiba di tepi Sungai Abukuma di samping Kantor Gubernur Prefektur Fukushima. Ada Shrine Itakura di sana. Itakura adalah nama keluarga samurai yang menguasai Kota Fukushima pada tahun 1700 s/d 1869 selama 167 tahun, meski wilayahnya tidak luas. Karena keluarga Itakura menguasai Fukushima cukup lama, maka Fukushima memiliki katil dan kota yang mengelilingi kastil.

Shrine Itakura didirikan untuk peringatan pemulai keluarga Itakura yang meninggal dunia di dalam perang Shimabara parda tahun 1638, oleh penguasa Fukushima ke-8 Katsunaga Itakura.


Pada waktu gempa besar tanggal 11 Maret 2011, Shrine Itakura juga jadi rusak. Masyarakat Fukushima ingin memperbaiki kembali Shrine Itakura ini sebagai simbol rekonstruksi Fukushima, sekaligus menata kembali tempatnya. Akhirnya, Shrine Itakura sudah jadi kondisi bagus dandirawat secara baik.

Batu Memorial Rekonstruksi Shrine Itakura

Tempat Shrine Itakura sudah ditata kembali

Di sana ada Taman Momiji-yama (karena banyak momiji, sejenis maple, yang jadi warna-warni pada waktu musim gugur). Memang, saat ini daunnya masih penuh hijau. 


Dulu, katanya, taman ini menjadi taman kastli Fukushima dan sangat menyenangkan. Sayang, dibandingkan Shrine Itakura, taman ini tidak dirawat secara baik. Banyak tumbuhan rumput yang liar.


Saya coba datang ke taman ini untuk membaca buku sementara, sambil menikmati pemandangan Sungai Abukuma.


Waktu masih anak sekolah, saya sering main ke Sungai Abukuma untuk cycling, jalan-jalan, dan memancing ikan.

Sungai Abukuma berasal dari penggunungan Kasi di wilayah Shirakwa, bagian selatan Prefektur Fukushima, lalu mengalir dari selatan ke utara, lewat Kota Shirakawa, Kota Sukagawa, Kota Koriyama, Kota Fukushima, dan akhirnya keluar ke laut di selatan Kota Sendai, Prefektur Miyagi, sepanjang 239 km.


Di sisi lain Sungai Abukuma, terlihat gunung rendah bernama Benten-yama. Saya sering jalan-jalan ke sana pada waktu anak kecil bersama orang tua saya.

Sungai Abukuma menjadi sebagian sumber air bersih untuk warga Kota Fukushima. Zaman dulu, sampai abad ke-19, beras dan barang-barang lain diangkut dengan kapal kecil lewat Sungai Abukuma ini.

Ada juga cycling road di tepi Sungai Abukuma dengan panjangnya sekitar 20 km. Cycling disana sangat menyenangkan. Suatu waktu, saya ingin bersepeda bersama dengan teman-teman dari Indonesia. 

Comments

Popular Posts